Thursday, 4 October 2018

PETERNAKAN : MENCETAK AYAM KAMPUNG SILANGAN (BAGIAN 2) - JALUR INDUKAN JANTAN

SHARING PENGALAMAN

87,5 PERSEN BANGKOK 12,5 PERSEN BROILER (FS)

Pejantan Broiler F2
Seperti pernah saya sampaikan pada postingan saya sebelumnya. Bahwa persilangan ayam saya ini bukan untuk tujuan DOC komersil ke depannya, untuk pembesaran sendiri. Kedua karena keterbatasan materi indukan seperti PS Broiler, dll. Sehingga hanya memanfaatkan yang ada saja, yang saya punyai.

Silsilah dari ayam saya sebagai berikut. Jantan Broiler-FS (Bobot + 4,5 Kg) x Betina bangkok (bobot + 2,2 Kg) menghasilkan (sebut saja) F1 betina (bobot + 2,4 Kg) warna bulu putih, dada bulat pipa, fisik dominan bangkok, percepatan pertumbuhan dominan broiler. Kemudian saya silangkan Jantan Bangkok (bobot 3,5 Kg) dengan F1 Betina tersebut dan menghasilkan 2 ekor F2. Jantan dan betina.
F2 cucu dari FS Broiler Jantan
F2 jantan ini memiliki penampakan fisik warna bulu putih selingan hitam, badan dominan bangkok, dada bulat, leher jenjang, kaki tinggi, daya tahan tubuh kuat, bobot mencapai 4,2 Kg (dengan pakan yang ditekan nilai nutrisinya, padahal induknya, jantan hanya 3,5 kg dan betina hanya 2,4 Kg)
Sedangkan F2 betina memiliki penampakan fisik warna bulu kelabu, badan dominan bangkok, dada bulat pipa, leher dan kaki sedang (cenderung ke broiler), daya tahan tubuh kuat, bobot mencapai 2,5 Kg, jumlah telur per periode mencapai 9-10 butir.

F2 cucu dari FS Broiler Jantan
F2 jantan saya silangkan dengan betina bangkok untuk saya ambil anakan jantan saja. Dengan target, spesifikasi warna hitam atau kelabu (prioritas), pertumbuhan cepat / bobot 0,8-0,9 Kg di usia 60 hari (prioritas), dada bulat (prioritas), leher dan kaki sedang, kulit dan kaki berwarna putih/kuning, penampilan dominan bangkok. Ke depan rencananya sebagai PEJANTAN.

Pejantan Bangkok 4 Kg
F2 betina saya silangkan dengan jantan bangkok (bobot 4 Kg) untuk saya ambil anakan jantan saja. Dengan target, spesifikasi warna hitam atau kelabu (prioritas), pertumbuhan cepat / bobot 0,8-0,9 Kg di usia 60 hari (prioritas), dada bulat (prioritas), leher dan kaki sedang, kulit dan kaki berwarna putih/kuning, penampilan dominan bangkok. Ke depan rencananya sebagai PEJANTAN.

Anakan F2 Jantan x Betina bangkok
Hasil anakan dari F2 jantan X betina bangkok hasil tetasan rerata dari 1 indukan 40-50% bulu hitam, 30-40% bulu kelabu, 10-20% bulu putih, dada bulat, kaki dan leher jenjang, pertumbuhan cepat, penampilan dominan bangkok.

Hasil anakan dari Jantan bangkok X F2 betina hasil tetasan rerata dari 1 indukan 50-60% bulu hitam, 40-50% bulu kelabu, dada bulat, kaki dan leher sedang, pertumbuhan cepat, penampilan dominan bangkok.

Anakan Jantan Bangkok 4 Kg x Betina F2
Dari 2 jalur di atas, anakan dari F2 betina lebih mendekati target PEJANTAN yang diharapkan. Sedangkan jalur F2 Jantan masih menunggu perkembangan lagi. Tetapi ini baru separuh jalan. Seleksi ketat perlu dilakukan. Hanya yang memenuhi spesifikasi saja. Yang tidak masuk bakul ayam saja.

Untuk jalur materi betina adalah tipe petelur yakni ayam GC F2 dari mas Budi Prasetyo dan PS KUB. untuk sementara ini materi dari jalur betina masih nunggu. belum disilangkan. skema Jantan GC F2 x Betina PS KUB atau jantan PS KUB x Betina GC F2. dari kedua skema diseleksi yang terbaik untuk produksi telur, warna bulu dan penampilan kampung.

Ini pengalamanku. Bagaimana dengan pengalaman dulur-dulur dan master semua. Mohon masukan.

PETERNAKAN : MENCETAK AYAM KAMPUNG SILANGAN (BAGIAN 1) - JALUR INDUKAN JANTAN


SHARING PENGALAMAN

75 PERSEN BANGKOK 25 PERSEN BROILER

Saya memiliki seekor ayam broiler Jantan FS yang tumbuh hingga dewasa. ayam ini saya silangkan dengan betina bangkok. dan memiliki keturunan betina yang warna bulu dan bulat badannya dominan broiler. sedangkan penampilan kepala dan tubuh seperti bangkok. betina ini mengalir darah 50% bangkok dan 50% broiler.

ketika masa bertelur ayam betina ini saya silangkan dengan pejantan bangkok (bukan bapaknya). sayangnya ketika baru bertelur 2 butir terkena wabah sehingga mati. dan telur 2 butir saya titipkan ke babon lainnya yang mengeram. dari seluruh telor yang menetas ada 2 ayam yang memiliki banyak kemiripan dan berbeda dengan yang lainnya. saya simpulkan kemungkinan besar 2 ayam ini keturunan silangan broiler. jadi 75% bangkok dan 25% broiler.

Gambar mungkin berisi: burungdalam pertumbuhannya 2 ayam ini sangat cepat. berjenis kelamin jantan dan betina. yang jantan berwarna putih dan ada sedikit warna hitam di sela-selanya. sedangkan yang betina berwarna kelabu.
sekarang yang betina kelabu saya silangkan dengan pejantan Bangkok. sudah 2 kali masa bertelur dan mengeram. anak ayam dari babon kelabu ini dari 7 anakan yang 5 ekor hitam dan yang 2 ekor berwarna kelabu. pertumbuhan tergolong cepat, daya tahan tubuh bagus, dan struktur dada bulat seperti broiler.
Gambar mungkin berisi: luar ruangan
untuk ayam jantan saudara ayam betina kelabu saat ini belum saya silangkan. bobot sudah mencapai 4,1 kg. dengan struktur dada bulat seperti ayam broiler. daya tahan bagus. penampilan seperti ayam bangkok.

untuk keseharian mengandalkan pemberian probiotik PTPG2 Plus. makanan hanya dedak dicampur nasi sisa tanpa jagung. tanpa vaksinasi.

menurut saya untuk meningkatkan performa ayam kampung dalam pertumbuhan daging tidak masalah jika kita memasukkan darah broiler FS. tetapi perlu terus diseleksi di keturunannya untuk mendapatkan target performa yang diinginkan.

namun, tentunya ini bukan untuk produksi DOC massal yang diperjualbelikan. hanya sekedar bagi peternak kecil yang memiliki lahan terbatas dan mandiri dengan beberapa indukan. dan terbatas untuk mendapatkan gen gen pedaging yang umumnya di daerahnya hanya ada Broiler FS.

Nuwun sewu Pakdhe Betha Sutrisno ikut bagi pengalaman. barangkali ada yang punya pengalaman lain MONGGO.


MENGATASI SERANGAN PENYAKIT ND (NEWCASTLE DISEASE)

SHARING PENGALAMAN

Dua minggu lalu ayam tetangga ludes terkena wabah penyakit. Ayam saya yang masih umur sekitar 2 bulan sering bermain di dekat kandangnya tetangga itu. Alhasil, ayam saya dua ekor itu terjangkit penyakit. dan akhirnya mati. Tidak lebih dari 4 hari setelah terlihat gejalanya.

Gejala awalnya ayam tidak nafsu makan, kemudian mata agak berair, kepala sedikit bengkak, suhu badan mulai meningkat dari suhu normal. Selanjutnya kotoran masih bagus tetapi berwarna hijau. Lama kelamaan encer putih dan hijau. sementara pernafasan mulai terganggu oleh lendir dan sesekali megap-megap. Setelah itu seperti tidak punya tenaga lagi untuk berjalan. Pakan di tembolok tidak mau turun. setelah itu mati.

untung saja saya sudah memisahkannya di tempat jauh dari kandang (di rumah saya sendiri), terisolasi dari jangkauan ayam lain. saya berikan herbal probiotik buatan sendiri (karena PTPG2 saya sudah habis) ditambah dengan doxyvet+trymezin+neo meditril. masih jebol juga.

saya pikir ini sudah berhenti, ternyata ayam babon saya yang baru turun dari mengeram sekitar 2 minggu, juga menunjukkan gejala yang sama. tetapi belum menunjukkan gejala yang berat. saya pindahkan dari kandang dan saya isolasi. kali ini tidak mau ambil pusing, karena kebetulan ada keperluan, saya sembelih untuk konsumsi sendiri.

Lha ternyata gantian ayam dara yang menunjukkan gejala yang sama. saya berfikir ini sebenarnya penyakit apa? soalnya dulu pernah terjadi kejadian yang sama tetapi tidak sampai menular ke yang lain.

akhirnya mencari berbagai informasi dari berbagai sumber dan dicocokkan dengan gejala yang timbul, kesimpulan saya 90 % mengarah kepada ND (Newcastle Disease). setelah saya cari informasi adalah sejenis virus yang menjadi momok bagi peternak ayam. terlebih lagi jenis penyakit ini tidak ada obatnya. hanya mengandalkan kekebalan/antibodi masing-masing ayam.

alhamdulillah, ada jalan keluar. namun bukan tanpa resiko. yakni Vaksin ND. dalam kondisi sakit? Ya. makanya sangat berresiko. Medivac ND Clone 45. Vaksin ini menurut keterangan dari perusahaannya dapat digunakan dalam kondisi ayam sakit ND. tetap saja harus siap mental, jikalau terjadi kematian ya berarti pembentukan antibodinya gagal. bisa jadi virusnya sudah terlalu kuat di tubuh ayam yang terjangkit.

saya berfikir, suhu tubuh yang tinggi harus diturunkan dahulu. saya obati dulu dengan paracetamol 500 mg 1/2 pil. dan Amoxcillin 500 mg 1/2 pil pada sore hari. alhamdulillah, waktu paginya suhu tubuh menurun. kotoran sudah tidak encer. tetapi cenderung hijau, tanda belum sembuh. kemudian saya beri lagi paracetamol 500 mg 1/2 pil dan Amoxcillin 500 mg 1/2 pil

setelah gejala yang timbul terlihat mereda. barulah saya lakukan vaksinasi Medivac ND Clone 45. tetapi, sebelum vaksinasi saya beri Vitastress campur pakan basah pagi harinya. dan siang hari menjelang sore baru vaksinasi dengan cara mendahulukan yang terlihat sehat, baru kemudian terakhir yang sakit. untuk ayam kira kira umur 2,5 bulan - dewasa saya injeksi di dada 0,3 - 0,5 ml. untuk di bawah 2,5 bulan saya tetes di mulut 0,2 ml. suntikan menggunakan spuit 1 ml. vaksin Medivac ND Clone 45 yang saya pakai 1000 dosis, diencerkan dengan aquades 500 cc. jadi setiap dosis 0,5 ml. setelah vaksinasi saya beri vitastress dicampur dengan pakan basah. (Ayam kampung saya biasa pakan basah. jumlah kisaran 50 ekor). khusus ayam dara saya yang sakit masih saya beri paracetamol 500 mg 1/2 pil dan Amoxcillin 500 mg 1/2 pil

harga vaksin di daerah saya seharga Rp 28.000. plus Aquades, spuit, Vitastress, dll tidak sampai Rp 50.000. itu sudah untuk 1000 dosis. bagi saya itu sudah murah.

keesokan harinya ayam yang sakit sudah menunjukkan gerakan aktif, suhu tubuh normal. dan yang terpenting kotoran sudah normal berwarna coklat. sedangkan ayam yang sehat tidak menunjukkan gejala terjangkit virus. Alhamdulillah, sampai sekarang (saya menulis ini) tidak ada ayam saya yang sakit.

rencanany 15-20 hari pasca vaksinasi Medivac ND Clone 45, akan saya vaksinasi lagi dengan ND Lasotta atau ND-IB. menunggu perkembangan selanjutnya.

diantara referensi saya mengenai penyakit ayam di atas adalah dari Blog Bumi Ternak Klaten. artikel Om Betha Sutrisno yang saya baca dari postingan di FB, buku peternakan ayam kampung, browsing internet, web info medion, dll. kemudian dicocokkan dengan kasus di lapangan dan Alhamdulillah diberi keberhasilan oleh Allah Yang Maha Kuasa.

Mohon maaf tidak sempat foto yang sakit dan perkembangannya setelah sembuh.
Bagaimana dengan pengalaman dulur-dulur?

PRAKTEK PROBIOTIK DAN HERBAL



SEKEDAR SHARING

Pada pelatihan AKS 2 saya yang datang lebih awal dibanding teman teman yang lain tapi saya pulang yang paling akhir. Bahkan foto dua orang sedang tidur yang pernah diunggah oleh master betha beberapa waktu yang lalu, salah satunya adalah saya. Malu sebenarnya, karena sudah sekian lama setelah pelatihan AKS 2 baru kali ini bisa berbagi pengalaman dengan dulur-dulur.

Di pelatihan AKS 2 ada dua materi penting yang diulas, praktek IB pada unggas (ayam) plus genetik ayam untuk mencapai FS dan pellet apung untuk ikan. namun kali ini saya akan berbagi tentang probiotik herbal, sebab untuk dua materi di atas belum praktek. Maaf ya master.

Teringat pengalaman masa lalu, saya pernah memiliki ternak ayam bangkok juga ayam jawa hingga ratusan ekor, tiba-tiba dalam waktu satu minggu ludes terserang penyakit. Apakah benar dengan probiotik herbal bisa meningkatkan kekebalan tubuh pada ayam?

Mencoba menjawab pertanyaan tersebut, sepulangnya dari pelatihan AKS 2 buku panduan pembuatan PTPG 2 saya buka. Tak lupa saya nempil satu botol PTPG 2 dari master Betha hanya untuk mecocokkan hasil akhirnya nanti. Sayangnya untuk membuat PTPG 2 saya terkendala di bahan. Tidak semua tersedia di daerah saya.

Akhirnya memutuskan membuat Avian Pro seperti Master Abu Isa, alasannya simpel karena bahan pengisi lebih sedikit dan relatif lebih mudah didapat. Meskipun pada akhirnya saya masukkan bahan bahan lain sehingga ada 23 bahan. Sirih, temulawak , kunyit, Brotowali, daun sirsak, daun pepaya, daun mengkudu, buah mengkudu, buah nanas, buah pisang, tape singkong, asam jawa, akar alang-alang, jahe, lempuyang, sambiloto, gula merah, molase, EM4, yakult, ragi roti, Super biang MO, dan air bersih. Yang kemudian saya kasih nama “SUPER AVIAN”.

Probiotik Herbal
Cara membuatnya, bahan-bahan direbus kecuali temulawak dan kunyit diparut ambil airnya. Jahe diparut ambil airnya kemudian direbus tersendiri. Setelah dingin dicampur semua bahan, lalu masukkan gula merah,molase,em4,super biang mo,yakult,dan ragi roti. Diperam selama 41 hari. Kira-kira tiap 7 hari diaduk. Bau harum tape tapi menyengat seperti jamu. Hasilnya warna lebih coklat dari PTPG 2 mungkin karena pengaruh dari molasenya. Bau agak berbeda tapi sama sama masih dominan bau kunyit dan temulawak. Diaplikasikan pada ayam berbagai macam umur. Mulai DOC sampai indukan. Untuk 1 liter air satu tutup botol aqua.

Kebetulan ayam yang saya miliki adalah ayam bangkok (bangkok pedaging bukan aduan)yang secara genetis lebih rentan penyakit jika dibandingkan ayam jawa. Hasilnya di luar dugaan saya. Ayam jadi lebih sehat lincah, dan DOC tidak gampang sakit.
Probiotik Herbal

Untuk uji coba selanjutnya. Ayam saya bebaskan memakan sembarang makanan dan minuman di luar kandang termasuk air comberan yang terkenal ganas untuk jenis unggas terutama di musim kemarau. Alhasil ayam lebih tahan. Hanya beberapa yang menunjukkan gejala kurang nafsu makan dan sedikit ngorok. Sengaja tidak saya belikan obat, cukup saya kasih probiotik herbal yang saya larutkan sedikit gula. Hanya dalam tiga hari menunjukkan gejala perubahan sampai akhirnya nafsu makan kembali normal. Dalam kondisi ada serangan penyakit itupun, ayam masih saya umbar bebas alias masih sering minum comberan. Kalau dulu begitu sudah terjangkit penyebaran / penularan ke ayam lain pasti sangat cepat. Namun kali ini tidak. Sekali lagi hanya beberapa ekor saja.

Disamping itu pertumbuhan bobot lebih cepat dari sebelumnya, padahal pakan masih seadanya belum memakai formula yang standart, hanya dedak dan sisa nasi saja plus probiotik. Saya perkirakan jika pakan yang saya kasihkan sudah sesuai standar pasti bobot akan lebih cepat terdongkrak.

Kesimpulan saya sementara bahwa probiotik dapat membantu secara signifikan dalam proses pencernaan makanan, penyerapan nutrisi oleh usus, dan menekan bakteri patogen pada ayam. Sementara herbal dapat meningkatkan kekebalan tubuh ayam meskipun bukan jaminan bahwa ayam tidak bakal sakit. Juga mempercepat ayam dalam masa pemulihan dari penyakit.

Metode saya ini hanya sekedar ujicoba untuk mengetahui seberapa jauh kehebatan kombinasi probiotik dan herbal. Jadi jangan coba-coba yaaa...... ayamnya dibiarkan minum comberan dan dikasih pakan ala kadarnya. Saya uji coba pada ayam sudah sekitar 1 tahun lebih.

Tentunya pasti ada yang menanyakan benarkah seperti itu. Atau barangkali ada asumsi yang berbeda dari dulur-dulur, Yaa.... saya kembalikan pada dulur-dulur lagi. Saya cuma berkesimpulan saja dari praktek yang saya lakukan.

Awal saya membuat probiotik, saya pikir akan banyak yang mengacungi jempol dengan ilmu yang saya dapatkan dari master-master. Eeeh ternyata malah banyak tantangannya. Sempat dibilang buang-buang tenaga dan uang saja. Kalo musim wabah ya tetap saja ayam pada mati. Bla....bla...bla..... dan yang lebih sopan berkata sampean buat dulu mas nanti kalo berhasil baru saya mau belajar. Welaahhhh sabar.... sabar.... sabar..... Maju terus pantang mundur. Saya yakin nanti pasti ada yang mendukung. Gak ngopeni sing gak percoyo hehehehe. Ndablek aee lahh.

Setelah tahu ayam saya pada sehat, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Barulah ada tetangga yang tanya dikasih apa. Yang pada akhirnya mulai mencoba probiotik herbal. Dan sampai sekarang selalu pesan jika probiotik herbalnya habis. Ada juga teman yang memiliki bebek sekitar 300 ekor. Setelah dikasih probiotik herbal, produksi meningkat hingga produksi mencapai 80%. Namun sayang karena katul dan kebi langka, bebeknya dikasih dedak seadanya yang kemudian produksi cepat menurun dan cepat mengalami rontok bulu.

Probiotik herbal yang hanya 40 liter ludes. Rencananya dalam waktu dekat ini mau buat lagi. Dan alhamdulillah ada satu teman yang mau ikutan belajar membuat probiotik herbal “SUPER AVIAN” ala ADIJAYA FARM (senajan ayame mung puluhan sing penting duwe jeneng peternakane)

Disamping itu sekarang juga sedang belajar seleksi dan persilangan ayam dengan materi ayam Bangkok, ayam jawa, dan ayam broiler. Dengan target penampakan dan tekstur ayam kampung namun pencapaian bobot kurang lebih 1 kg pada usia maksimal 60 hari. Berbekal ilmu nyimak dari para master AKS. Mohon dukungannya para master juga dulur-dulur semua.


Postingan Populer